Minggu, 31 Agustus 2008

De Stijl

Pemahaman Awal
de Stijl atau dalam Bahasa Inggris the style adalah gerakan seni di sekitar tahun 1920an yang tidak representasional, tidak ilustratif, ataupun naratif. Tokoh utama pendirinya adalah Piet Mondrian. Konsep ini berkembang seiring terjadinya perang dunia pertama yang berlarut-larut. Komunitas seni de Stijl kemudian berusaha memenuhi keinginan masyarakat dunia mengenai sistem keharmonisan baru di dalam seni. Sebenarnya de Stijl sendiri adalah nama dari sebuah majalah seni di Belanda yang terbit antara tahun 1917-1931.
Konsep ini diwujudkan dalam pemikiran utopia. Mereka mewujudkan abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur tangan bentuk dan kekayaan warna semaksimal mungkin. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di samping bantuan warna hitam dan putih.
Dalam kebanyakan karya seni, garis vertikal dan horisontal tidak secara langsung bersilangan, tetapi saling melewati satu sama lain. Hal ini bisa dilihat dari lukisan Mondrian, Rietveld Schröder House, dan Red and blue chair. Dilihat dari bentuk-bentuk geometrisnya dengan susunan konstruksi yang sangat teknis, de Stijl dapat disebut sebagai bagian dari aliran/ gerakan seni Eropa yang dinamakan Konstruktivisme.
Pengaruh dan perkembangan
Pada awalnya Mondrian banyak dipengaruhi oleh Kubisme-nya Picasso. Namun Kubisme tidak mengembangkan absrtaksi secara optimal sebagaimana yang diinginkan olehnya: “the expression of pure reality” (Facherau, 1994:20). Ini yang menyebabkan Mondrian mengembangkan sendiri abstraksi dengan menghilangkan garis lengkung sehingga tersisa garis vertikal dan horizontal, gaya ini yang disebut Neo-Plastisisme. Meskipun istilah Neo-Plastisisme sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frase Nieuwe Beelding.
Neo Plastisisme adalah sebuah gaya dalam De Stijl yang menekankan kelenturan bidang dengan cara memanfaatkan garis vertikal horizontal dan warna (biru-merah-kuning dan hitam-putih). Salah satu karya terkenalnya adalah Compasition with Red, Yellow, Blue, and Black Composition (1921). Lukisan ini adalah salah satu dari sekian banyak rangkaian karya-karya lukisnya yang terdiri dari bidang dan garis vertikal horizontal berwarna merah, biru, kuning, dan hitam-putih.
Pelukis Theo van Doesburg kemudian mempublikasikan artikel De Stijl dari 1917 hingga 1928, menyebarkan teori-teori kelompok ini. Perupa de Stijl antara lain pematung George Vantongerloo, dan arsitek J.J.P. Oud dan Gerrit Rietveld.
Gerrit Rietveld adalah seorang arsitek Belanda yang diilhami oleh gaya lukisan Mondrian. Rietveld merancang sebuah rumah untuk seseorang yang bernama Schroeder. Rumah beserta interior dan kursinya memiliki bnetuk dan warna berdasarkan lukisan Mondrian. Rumah tersebut terkenal dengan sebutan berdasarkan nama pemiliknya: “Schroeder House” dan kursi rancangannya dinamakan “Red/ Blue Chair” (1918-1923).
Pada dasarnya aliran de Stijl hanya bergerak dalam dunia lukis. Sebab bagaimanapun konsep de Stijl adalah abstraksi secara ideal komposisi warna dalam bentuk dua dimensi, walaupun kemudian juga menghasilkan kesan ruang. Pemanfaatannya sangat banyak di dalam interior dan arsitekrur. namun seperti yang ditulis oleh Piet Mondrian bahwa de Stijl tetaplah sebuah konsep ideal dalam dua dimensi. Meskipun Theo van Doesburg berusaha keras memperjuangkan pengaplikasiannya dalam dunia arsitektur, de Stijl tetaplah hanya menjadi bahan pertimbangan dalam pengolahan bidang-bidang warna, bukan arsitekturnya sendiri.
de Stijl meredup seiring perpecahan di antara Theo van Doesburg yang aplikatif dan Piet Mondrian yang teoritis. Hingga akhirnya majalah de Stijl terakhir kali terbit untuk mengenang kematian Theo van Doesburg.
Seniman yang terlibat dalam gerakan de Stijl
Piet Mondrian (18721944)
Theo van Doesburg (18831931)
Ilya Bolotowsky (19071981)
Marlow Moss (18901958)
Amédée Ozenfant (18861966)
Max Bill (19081994)
Jean Gorin (18991981)
Burgoyne Diller (19061965)
Georges Vantongerloo (18861965)
Gerrit Rietveld (18881964)
Bart van der Leck (18761958)

Beberapa Karya-karya de Stijl:

Composition with Red, Blue, Yellow by Piet Mondrian
Red Blue Chair by Gerrit Rietveld (1884-1964)
Schroeder House by Gerrit Rietvield (1884-1964)
Piet Mondrian-Composition in brown and gray (1913-14)
Piet Mondrian tress (1912)

Constructivism

Vladimir Tatlin
Kontruktivisme pertama kali diciptakan di Russia pada 1913 saat perupa Russia, Vladimir Tatlin, saat perjalannanya ke Paris menemukan karya Braque dan Picasso. Saat Tatlin kembali ke Rusia, ia mulai membuat pahatan tanpa bantuan ari orang lain, tapi ia tak menyertakan referensi apapun yang mengacu pada tema dari subjek itu. Karya-karya ini akan menandai kelahiran kontruktivisme. Nama Konstruktivisme tidak menjelaskan pada satu pergerakan tetap tapi lebih pada kecenderungan (trend) di dalam bidang lukisan, patung dan khususnya kedekatan seniamn dan seni mereka dengan produksi mesin, arsitektur dan seni terapan.Seni konstruktivisme mangacu pada konstruksi, pahatan dan lukisan yang optimis dan tak mewakili apapun. Seniman tidak percaya pada ide yang abstrak, melainkan mereka mencoba untuk menghubungkan seni dengan ide yang nyata dan konkrit. Pergerakan seni awal sekitar Perang Dunia I bersifat idealis, mencari ordo baru di dalam seni dan arsitektur yang berurusan dengan masalah ekonomi dan sosial. Mereka ingin memperbaharui ide bahwa puncak dari sebuah hasil karya tidaklah berkisar diantara “seni murni” tapi lebih menekankan bahwa hasil karya yang tak ternilai seringkali dapat ditemui di dalam nuansa “seni praktis” dan melalu penggambaran manusia dan mekanisasi menuju satu program estetis.Konstruktivisme adalah hasil penemuan dari Avant-Garde Russia yang menemukan pengikut di seluruh wilayah. Para senimannya biasanya terdiri dari Orang-orang Russia muda yang melakukan ide mengenai seni modern menurut cara mereka. Mereka menggambarkan seni sebagai sesuatu yang lebih sering bersifat tiga-dimensional, dan seni yang mampu dihubungkan pada paham protelar mereka.
Teori Konstruktivisme diperoleh dari Suprematisme Rusia, De Stijl Belanda dan Bauhaus Jerman. Jerman merupakan tempat kegiatan Konstruktivisme terbanyak di luar Uni soviet setelah Bauhaus Walter Grophius, sebuah seni progresif dan sekolah desain yang simpatik terhadap pergerakan tersebut, sama seperti pusat2 seni lainnya dan akhirnya Amerika serikat.
Vladimir Tatlin, “Monument to the third international” 1920.

KETERLIBATAN DENGAN REVOLUSI

Poster Agitprop oleh Mayakovsky
Dengan keterlibatan mereka dalam desain bagi industri, Konstruktivisme mengerjakan berbagai festifal umum dan desain jalanan bagi pemerintah Bolshevik paska revolusi Oktober. Mungkin yang paling terkenal diantara karya-karya ini ada si Vitebsk, nimana Gruo UNOVIS milik Malevich mengecat plaq dan bangunan untuk propaganda (yang paling terkenal adalah poster Beat the Whites with the Red Wedge dari El Lissitzky (1919)).Terinspirasi dari deklarasi Vladimir Mayakovsky “Jalanan adalah kuas kami, alun-alun adalah palet kami”, seniman dan desainer berpartisipasi dalam kehidupan publik selama Perang Sipil. Contoh yang menonjol adalah proposal festival untuk Kongress Komitern pada 1921 oleh Aleksander Vesnin dan Liubov Popova, yang menyerupai kostruksi ekshibisi OBMOKhU dan juga karya teaterikal mereka. Ada kesenjangan yang besar pada periode ini antara Konstruktivisme dan Proletkult. Sebagai tambahan, beberapa konstruktivist terlibat sangat dalam dengan ‘ROSTA windows’, kampanye informasi umum milik Bolshevik sekitar 1920. Beberapa tokoh yang terlibat adalah penyair-pelukis Vladimir Mayakovsky dan Vladimir Lebedev.

PENGARUH KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme besar pengaruhnya pada dunia seni Russia pada masa-masa awal berdirinya Uni Sovyet. Pada 1921, saat Uni Soviet mencoba untuk memasukkan sistim kapitalisme negara secara terbatas pada ekonominya. Vladimir Mayakovsky dan Rodchenko bekerja sama dan menyebut mereka “Advertising Constructors”. Mereka membuat image yang menarik perhatian, dimana di dalamnya terkandung warna-warna cerah, bentuk geometrik, dan lettering yang tebal. Desain-desain ini kebanyakan dipakai sebagai iklan departement store milik negara, Mosselprom di Moskow.

Sebuah Advertising Constructor

Foto Montage oleh Tatlin tentang desain bajunya

Beberapa seniman, seperti Varvara Stephanova, Tatlin dan Rodchenko mendesain pakaian berdasarkan konstruktivisme ini. Sayangnya, overall pekerja karya Tatlin dan Rodchenko tak pernah diproduksi massal.

Poster oleh Gustav Klutsis, 1930

“Long live the worldwide October”, 1933
Konstruktivisme juga adalah pionir dari tekhnik montage foto. ‘Dynamic City’ dan ‘Lenin and Electrification’ (1919-20) karya Gustav Klutsis adalah contoh pertama dari montage, yang juga mengispirasi karya serupa dari aliran Dadaisme.Selain montage foto, Konstruktivisme juga mempopulerkan gaya fotografi yang berbeda, memakai sudut yang bergerigi, bersama dengan penggunaan cahaya yang kontras dan abstrak.

Futurism



- Sejarah Furturism
Berasal dari Negara Italia tahun 1909Di dirikan oleh Filipo Maribetti, seorang sastrawan yang mendapat inspirasi dari kehidupan yang berubah menjadi modern berkat tekni mesin.
Futurism adalah suatu seni yang dimana menangkap unsur gerak dan kecepatan kedalam lukisan dengan memanfaatkan prinsip aneka tampak (multiviewprint). Futurism termasuk aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain sehingga banyak penyair futurism yang menmanfaatkan tipografi sebagai bagian dari ungkapan perasaan dalam berpuisi.
Futurism merupakan gejala dari era modern yang tidak hanya berkisar di bidang sastra tapi juga politik. Futurism merupakan era seni pertama abad ini yang menjadi ideology, tenaga, bakat dan mengubahnya untuk mencapai suatu tujuan dari pada memajukan seni artistik atau perseorangan. Gerakan futurism tidak melewati rentenan karya-karya seperti yang dilakukan gerakkan lain.
Filipo Tommaso Marinetti
Marinetti adalah seorang pengacara dan seorang seniman yang mempunyai perhatian pada sastra. Sesudah lulus dari S1, dia mulai menerbitkan majalah sastra kontroversial, “Poesia”. Majalah ini membahas sesuai dengan citra Marinetti berkisar tentang masalah statis dan mengungkapkan hasrat untuk masyarakat baru dan inovatif. Cita-cita majalah Marinetti antara lain menghasut aktivisme politik, yang tertekan oleh kerajaan King Victor Emmanuel III.
Marinetti memusatkan seluruh kegetirannya kepada Raja dan mendesak warganegara Itali untuk menyanggah perlakuan kejam yang mereka alami. Dia juga mengusulkan bahwa Itali sebaiknya menjadi seorang anggota yang European Community dan menyalahkan raja atas ketidakmampuan Itali untuk menjadi negara utama di Eropa, sewaktu Eropa sering dikuasai oleh negara Inggris yang lebih kuat dari Jerman.
Sewaktu Marinetti memperkembangkan filsafat artistiknya dan kemampuan jurnalistiknya, dia memahami adanya keperluan untuk menyusun kepercayaannya di semacam doktrin. Sehelai koran Paris Le Figaro menerbitkan The Founding Marinetti dan Manifesto of Futurism pada 20 Juli, 1909.
Di manifesto ini, Marinetti berasal masa “Futurism”, yang memantulkan tekanannya dan membuang seni statis dan tak penting dimasa lalu dan pergolakan, keaslian, dan daya cipta di seni, kebudayaan, dan masyarakat. Manifesto Marinetti juga menyatakan pentingnya teknologi baru, secara khas mobil, karena kekuasaan dan keruwetannya. Dia menyemangati ketidaksetujuan terhadap demonstrasi dan menolak politik ortodoks dan kerusakan lembaga seperti museum dan perpustakaan. Bentuk dari manifesto mereka seharusnya menimbulkan perhatian untuk Marinett. Oleh karena itu, dia mendesain secara istimewa untuk mengadakan diskusi dan tindakan.
Manifesto agresif Marinetti menyebabkan Itali yang majuke abad kedua puluh. Pandangannya terhadap politik adalah agar orang mempunyai visi artistic dalam pemikiran untuk membuat permintaan umum kepada masyarakat yang berpikir maju.Banyak seniman yang terobsesi dengan Marinetti yang menyatakan bahwa orang lain hanya di jiwa. Beberapa seniman tersebut menunjukkan bahwa pernyataan Marinetti tersebut bukan berarti apa-apa dalam pergerakanbaru futurisem. Walaupun kemugkinan sebenarnya tidak membujuk pengikutnya untuk melakukan konsep yang ada. Manifesto of Futurism berkembang dengan pesat. Dan dalam perdalaman Itali muali terjai aksi protes. Dengan mengadakan pertemuan, memberi pidato dengan cara demonstrasi untuk memajukan posisi politik mereka.
African Campaign, yang dilawan pada 1911. Kampanye ini memenangkan Itali lebih banyak tanah dan tenaga dan sehingga menjadi seorang pemain Eropa yang lebih penting. Masyarakat eropa mengatakan perasaan atas ketidak-senangan terhadap posisi Futurism yaitu Sosialis dan orang Katolik, yang masih di berada di posisi pemerintah.Marinetti menunjukkan usaha politiknya untuk memperoleh kembali tanah di bagian utara Itali yang sudah dituntut oleh Austria. Dan pada 1915, Itali memenangkan kembali hak-hak ke kebanyakan wilayah utara ini. Ketika perang dunia pertama selesai, beberapa dari mereka, seperti Luigi Russolo, menjadi perwira di tentara dan menjadi tentara yang sangat bangga. Di akhir perang, Futurism kembali memromosi dan memberikan kepada mereka filsafat agar mereka berpikir yang lebih maju.
Benito Mussolini
Dia merupakan politikus yang aktif dalam Futurism selama tahun 1918 sampai 1920. Setelah re-integrasi berhasil mendapatkan posisi di dalam masyarakat Futurism, Mussolini mempergunakan pengaruh politiknya untuk mendiamkan mereka. Membuang Futurists dalam bidang politik sangat disayangkan dan membaut mereka sendiri terjun langsung dan untuk aktivis di politik. Tindakan artistik gerak-gerik Futurist ini membuat kebudayaan ini berkembang.
Sesudah menulis Yayasan dan Manifesto Futurism, Marinetti menjadi pemimpin de fakto gerak-gerik Futurist dan yang paling kaut adalah dokrin yang menyatakan bahwa semua ajaran futurism yang diganti secara belaka untuk menggemakan bahasa dan gaya tulisan retaknya yang tumbuk.
- Beberapa karya futurism:

Adityawan, Aries. Tinjauan Design dari Revolusi Industri sampai posmodern. Halaman 37. 1999.UPT Penerbitan Tarumanegara. Jakartawww.ibiblio.org/wm/paint/glo/futurismwww.artchive.com/artchive/futurism.htmlen.wikipedia.org/wiki/Futurism_(art)

Bauhaus

Bauhaus merupakan suatu aliran yang lahir pada pasca perang dunia pertama. Ditengah kecamuk perang dunia pertama, saat berbagai kepentingan berubah wujud menjadi tank, senapan, granat dan kemudian tangisan dan darah menjadi hasilnya, dengan mantap Walter Gropius, seorang Jerman, tergugah untuk ikut memperbaiki ekonomi negaranya yang luluh lantak akibat perang. Teknologi menjadi kata kunci penyelamatan. Maka dimulailah proyek besar sebuah integrasi antara teknologi industri dan seni. Gropius berkeinginan untuk membuat lembaga yang berfungsi sebagai "consulting art center for industry and the trades " (Bauhaus 1919-1928 p.12). Lewat Bauhaus, Gropius, sang pendiri Bauhaus, merasa perlu untuk mengintegrasikan antara seni lukis, patung, kriya dan disain sebagai elemen yang tujuan akhirnya adalah sebuah lanskap arsitektur yang utuh.

Kata Bauhaus berasal dari ‘Bauen’ yang berarti to build dan ‘hous’ yang berarti the house. Selain itu seni panggung, teater juga menjadi bagian dari proyek edukasi Bauhaus yang resmi didirikan tahun 1919 di Weimar.
Bauhaus dimulai dengan definisi utopia : “Bangunan dengan masa depan”, menggabungkan semua kesenian dalam kesatuan yang ideal. Ini adalah kewajiban tipe baru seniman diluar sepesialisasi akademik. Walter Gropius mengembangkan pengajaran dengan metode baru dan meyakinkan bahwa bahwa dasar dari berbagai seni dapat ditemukan dari keterampilan tangan: “Sekolah ini akan menjadi ruang kerja.” Tentu saja, seniman dan pengerajin memimpin kelas dan produksi bersama-sama pada Bauhaus di Weimar. Diharapkan ini dapat mengangkat perbedaan antara seni murni dan seni terapan.

Kenyataan dari peradaban teknis, tapi, berdasar pada kewajiban yang tidak bisa terpenuhi oleh kerajinan tangan. Pada 1923, Bauhaus bereaksi dengan perubahan program, yang ditandai dengan gambaran masa depan dibawah motto:”seni dan teknologi- sebuah kesatuan baru.”

Tahun 1924 pembiayaan untuk Bauhaus dipotong sangat drastis atas dorongan dari kekuatan konservasi untuk mencari rumah baru. Akhirnya Bauhaus pindah ke Dessau. Di tempat baru ini dibuat bangunan pusat Bauhaus yang diarsiteki oleh Walter Gropius. Bangunan ini memiliki arti penting dalam sejarah arsitektur modern. karena bangunan ini dirancang lebih kompleks dan utuh. Jerman ibarat medan pertarungan ideologi yang tak berkesudahan saat itu, sebuah peristiwa penting terjadi. Saat Bauhaus tengah ‘masyuk’ dengan program dan hasilnya yang gemilang, kapak ‘Nazi-Hitler’ selain aktif menebas musuh ideloginya ternyata juga menebas Bauhaus, institusi yang ironinya berjasa membangkitkan ekonomi Jerman dan justru bertempat di Jerman. Dengan ditutupnya Bauhaus pada 1933 oleh Nazi, Gropius, Mies dan pemimpin fakultas lainnya di Bauhaus melarikan diri ke Amerika dan disana, Gropius mengajar di Universitas Havard. Justru akibat pelariannya ini, pengaruh Bauhaus, teori disain, arsitektur dan metode edukasi seninya seperti semakin bersemi di daratan Amerika dan kian menyebar di negara Eropa lainnya.

Master-master Bauhaus

Prinsip-prinsip Bauhaus : Walter dan Mies


Bauhaus adalah institusi yang menarik. Tidak hanya merupakan lembaga edukasi, namun sekaligus Bauhaus mempunyai prinsip yang ‘idelogis’ sifatnya. Misalnya, bahwa seni harus bertemu dengan keinginan masyarakat, tiadanya batasan antara seni murni (fine arts) dan seni terapan (applied arts). Secara eksplisit Bauhaus mengutarakan prinsip idelogisnya antara lain : menyelamatkan seni dari isolasi terhadap dirinya dan kemudian menemukan kembali dirinya (Whitford, p.11). Mengembangkan keahlian seni dan kriya (crafts) individual dan bekerjasama dengan mengkombinasikan semua keahlian, Kedua, membebaskan dan menaikkan status, kriya (crafts), kursi, lampu, teapot dan lainnya kepada level yang sama dengan lukisan, patung. Dan ketiga, mengatur kontak kepada pimpinan industri dan kriya (crafts) demi keuntungan mandiri dari ketergantungan dukungan pemerintah dengan cara menjual disain ke industri.
Menyebut Bauhaus, seperti sulit menyampingkan dua nama : Walter Gropius dan Ludwig Mies Van Der Rohe. Kedua orang ini cukup aktif meletakkan dasar-dasar penting prinsip-prinsip di Bauhaus dalam periode kepemimpinan Bauhaus yang berbeda . Misalnya, Walter Gropius (1883-1969), seorang yang pernah mandapat latihan profesional di Munich, mengembara di Spanyol dan di Italia ia bergabung dangan Studio Behrens. Jangkauan pemikiran Walter mencakup hampir semua benda fungsional dan ia ingin memajukan desain produk dengan jalan mengawinkan seni rupa dengan industri. Dibawah pimpinan Gropius, Bauhaus menjadi pusat pendidikan desain terpenting. Gropius membuat disain inovatif, yang membawa material dan metode konstruksi dari teknologi modern. Ia menggunakan teknologi sebagai basis juga menstransformasikan bangunan menjadi presisi dengan mengikuti kalkulasi matematis.
Kemudian Ludwig Mies Van Der Rohe (1886-1769) : baginya keindahan nampak dalam kesederhanaan. Pandangan estetisnya ini sering dikaitkan dengan estetika fungsionalis yang populer pada abad 20. Ia membuktikan pada rancangan bangunannya yaitu Seagram Building di New York, gedung bertingkat 38 yang memadukan logam dan kaca. Ia untuk beberapa waktu menggantikan kepemimpinan Walter Gropius d Bauhaus.

Kelas-kelas

Johaness Itten 1919-1922

Persiapan kursus Itten

Dengan tujuan untuk menyediakan alat-alat dasar, termasuk perkenalan dari prinsip-prinsip dasar sekolah, Bauhaus mengembangkan spesifikasi pendahuluan kursus.

Ini memungkinkan para murid dilatih bagaimana bekerja dengan materi dan mendapatkan pelajaran dengan karakteristik warna dan bentuk.

Itten menyadari bahwa kekontrasan antara terang dan gelap adalah salah satu nilai terpenting dan mahal yang berarti dalam berkreasi. Pembelajarannya adalah seperti bidang dari materi murni dan teksturnya ataupun juga bidang dari bentuk seni patung.

Kursus ini dikepalai oleh tokoh terkenal di Bauhaus, seperti paul Klee dan Vassily Kandinsky.

Friedl Dicker, Light and dark study, 1920, composition and color

Josef Albers 1923-1933

Mengikuti Johaness Itten, Albers mengajar kelas materi, bersamaan dengan Moholy-Nagy. Prioritas diberikan pada bekerja dengan material, pengetahuan akan teknik industri dan penggunaan maksimal dari materi dasar seperti kayu, logam, kaca, batu dan kain.

Disini, kolase menjadi sangat populer.

Monika Bella Broner, studi kontras, 1929/30, pensil dan gouache, sobekan kain

László Moholy-Nagy 1923-1928

Moholy –Nagy lebih mencondong pada aspek teori sementara Josef Albers lebih mencondong pada perspektif praktek.

Kursus ini difokuskan pada tiga mata pelajaran. Pertama, para murid belajar mengkombinasikan elemen. Pembelajaran ini berguna untuk mengetahui persepsi nilai raba. Fokus kedua adalah latihan membedakan komposisi konstruksi. Hal ini berguna untuk mengetahui keidealan konstruksi. Yang ketiga adalah pembelajaran paling terkenal dari kursus Moholo-Nagy, yaitu studi tentang tiga dimensi yang berguna untuk mempertajam perasaan akan volume dan perluasan dari solusi yang berguna. Disini, para murid dapat belajar akan dasar dari esterika visual, seperti ukuran dan proporsi, ilmu stastika dan dinamika. Selain itu, mereka juga dibiasakan dengan kualitas seperti berat, elastisitas dan kepadatan dari berbagai material.

Studi keseimbangan, 1924, kayu dan bagian-bagian logam, rekonstruksi 1967

Teori dasar desain Paul Klee 1921-1931

Paul Klee melakukan pendekatan yang meliputi asal mula sesuatu berdasarkan dari karakteristik garis. Ia mengilustrasikan fenomena pergerakan dengan bantuan dari lingkaran dan pendulum, spiral dan panah.

Teori warna Klee didasarkan akan prinsip pergerakan yang menonjol sebagai posisi individu pada sejarah, seperti teori. Dimulai dengan enam warna pelangi, ia mengubah fenomena ini dengan lingkaran yang dibagi menjadi enam bagian. Hubungan antara warna pada lingkaran menghasilkan dua gerakan yang berbeda: gerakan melingkar ke tengah dan lurus dalam diameter lingkaran. Dari bentuk lingkaran, ia memperoleh segitiga dari warna dasar yang kemudian ia kembangkan menjadi ”elemen bintang”, termasuk hitam dan putih.

Lena Meyer-Bergner, Inter-penetration. Tiga warna dalam satu bentuk, cat air, 1927


Karya-karya Seniman Bauhaus

Fotografi dari John Graudenz dari Vossichen Zeitung 11 Mei 1924


Paul Klee, tempera pada karton


Laszlo Moholy-Nagy, pensil, tinta Indian, cat air

Wassily Kandinsky, tinta Indian dan gouache

Lyonel Feininger, tinta Indian dan cat airJoseph Hartwig, chess set, 1924


Georg Muche, pensil, tinta Indian dan cat air


Rudolf Otner, 1932Otto Wrner, patung arsitektural, 1922

Referensi:
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/kunst/kunst_plastik.htm
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/index.htm
http://www.bauhaus.de/english/sammlungen/fotoarchiv.htm
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/architektur/architektur_mies.htm
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/architektur/architektur_gropius.htm
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/kunst/kunst_malerei.htm
http://www.bauhaus.de/english/bauhaus1919/kunst/kunst_mappe_gropius.htm
http://sudjuddartanto.blogspot.com/2006/11/bauhaus-kala-pilar-seni-modern.html






Art Deco

Art Deco merupakan suatu aliran seni dekoratif,desain dan arsitektur yang bergaya elegan, yang muncul sebagai reaksi modernisasi melawan gaya Art Nouveau. Karena masih dekat dengan gaya Art Nouveau, maka adanya penggunanan bentuk geometris yang kaku dan simetris sehingga lebih menggambarkan mesin-mesin (tidak seperti flora yang meliuk-liuk).

Art Deco muncul dan berkembang di Perancis di antara dua perang dunia. Kehebatan mesin dan dunia transportasi seperti pesawat terbang dan kapal laut menjadi inspirasi dan pendukung berkembangnya gaya ini. Gaya ini dipengaruhi oleh aliran Kubisme dan Fauvisme serta gaya Mesir dan Indian. Art Deco sangat terkenal dengan mobil, kapal laut, dan pesawat terbang yang dianggap sebagai simbol modernitas.

Gaya Art Deco disebut juga gaya Moderne atau Modernistik yaitu perpaduan antara bentuk baru yang disederhanakan dengan kecenderungan dekoratif lama. Desain ini banyak menggunakan bahan-bahan mahal dan sedikit ornamen hias.

Perancis sebagai pusat Art deco telah memiliki sekolah seni dekoratif The Martine School sejak tahun 1911. Di Perancis, perkembangan Art Deco juga dipengaruhi oleh dunia mode. Desain Art Deco banyak menggunakan gradasi warna yang halus serta warna yang mengesankan efek kilauan. Namun tidak semua gaya Art Deco selalu berhubungan dengan kemewahan, gaya ini seringkali juga memanfaatkan bahan-bahan sederhana untuk menampilkan kesan mewah.

Bila modernisasi menggunakan pendekatan ”less is more” maka Art Deco mencoba tampil di tengah-tengah jaman modernisasi tapi dengan memanfaatkan ornamen hias. Sebaliknya bila ”form follows function”, maka Art Deco tampil dengan gaya hiasannya. Art Deco banyak digunakan untuk menampilkan kesan futuristik.

Beberapa tokoh-tokoh Art Deco dan karya-karyanya antara lain:

Rene Lalique (1860-1945; Perancis)

Leon Bakst (1866-1924; Rusia)

Souper, 1902

Pierre-Felix Fix-Masseau (1869-1937; Perancis)

Pullman

Josef Hoffmann (1870-1956; Austria)

Jean Dunand (1877-1942; Swiss)

Lee Lawrie (1877-1963; Jerman)

Atlas Statue, Rockefeller Center, New York

Eileen Gray (1879-1976; Irlandia)

Emile-Jacques Ruhlmann (1879-1933; Perancis)

Lit Soleil Bed in Macassar Ebony-1923

Raymond Hood (1881-1934; Amerika)

Jean Dupas (1882-1964; Perancis)

Bordeaux

William Van Alen (1883-1954; Amerika)

Chrysler Building at Dawn

Walter Dorwin Teague (1883-1960; Amerika)

Paul Manship (1886-1966; Amerika)

Prometheus Fountain, Rockefeller Center, New York

Winold Reiss (1886-1953; Jerman/ Amerika)

Louis Icart (1888-1950; Perancis)

Monte Carlon

C. Paul Jennewein (1890-1978; Jerman/ Amerika)

Erte (1892-1990; Rusia/ Perancis)

Starstruck

Norman Bel Geddes ( 893-1958; Amerika)

Meredith Frampton (1894-1984; Inggris)

Tamara de Lempicka (1898-19980; Polandia)

Saint Moritz

Cassandre (1901-1968; Ukraina/ Perancis)

Normandie

Viktor Schreckengost (1906; Amerika)

Brooklyn Bridge

Profesi pedesain grafis di Amerika banyak mendapat peluang dengan berkembangnya dunia pers. Desain mobil dan pesawat terbang menjadi pedoman umum dalam desain produk dan interior. Kedua sarana yang menggunakan teknologi terkini itu didesain berdasarkan prinsip keilmuan dalam bidang aerodinamika dan hidrodinamika, sehingga pesawat terbang dan mobil dapat bergerak semakin cepat menembus udara dan air. Desain badan yang memiliki garis dan bentuk ramping dan lurus disebut streamline, dengan ujung meruncing atau membulat.

Pada awalnya desain streamline digunakan dalam teknologi kapal uap abad 19 agar dapat bergerak di air dalam kecepatan tinggi, kemudian menjadi semakin penting dengan berkembangnya teknologi transportasi di abad ke-20 untuk kapal selam, kapal pesiar, kereta api, kapal terbang, dan mobil. Bahkan desain streamline pun diaplikasikan untuk alat rumah tangga agar tampil modern.

1966 Airstream Overlander International Chrysler Airflow Streamliner 34 Example of Streamline Moderne style in a judge’s tower at San Francisco’s Aquatic Park Marine Air Terminal mural San Francisco’s Maritime Museum

Referensi:
Adityawan, Arief, Tinjauan Desain, Jakarta, UPT Penerbitan Universitas Tarumanagara, 1999. hlm 67-72
http://www.artcyclopedia.com/history/art-deco.html

Art Nouveau

Art Nouveau merupakan suatu aliran seni yang lahir di Prancis dan disebut juga sebagai seni baru,yang memiliki gaya dekoratif tumbuhan(flora) yang memiliki karakteristik 'meliuk-liuk'. Pada dasarnya, aliran ini muncul sebagai sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap menghilangkan sifat manusiawi dalam kehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka karena itulah ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Art nouveau juga merupakan suatu pergerakan seni dalam seni barat dan juga desain yang mencapai puncaknya pada tahun 1890an dan berkembang sampai keseluruh Eropa.

Aliran Art Nouveau ini banyak diterapkan pada seni lukis, arsitektur, furnitur, perabot logam, perhiasan, dan ilustrasi buku serta berbagai barang cetakan. Nama Art Nouveau diambil dari sebuah toko/ galeri seni di Perancis dengan nama "Maison the I'art Nouveau" (House of New Art) yang dibuka tahun 1895 oleh Siegfried Bing.

Tokoh-tokohnya antara lain: di Eropa dan di Amerika

Felix Bracquemond (1833-1914; Perancis)

Eugene Grasset (1845-1917; Swiss/ Perancis)

Three Women and Three Wolves

Emile Galle (1846-1904; Perancis)

Vase en cristal a decor de dahlias

Louis Comfort Tiffany (1848-1933; Amerika)

Butterfly Window

Antoni Gaudi (1852-1926; Spanyol)

Detail of Tilework at Palau Guell, Barcelona

Ferdinand Hodler (1853-1918; Swiss)

Leman Lake Seen from Chexbre

Adolphe-Leon Willette (1857-1926; Perancis)

Decorative panel depicting Paris

Theophile Alexandre Steinlen (1859-1923; Swiss)

Cat

Edmond-Francois Aman-Jean (1860-1935; Perancis)

Alphonse Mucha (1860-1939; Cheko)

Papier a Cigarette Job

Victor Horta (1861-1947; Belgia)

Aristide Maillol (1861-1944; Perancis)

Woman with a Parasol

Gustav Klimt (1862-1918; Austria)

Portrait of Adele Bloch-Bauer I

Henry van de Velde (1863-1957; Austria)

Lucien Levy-Dhumer (1865-1953; Perancis)

Woman with a Gold Medallion

Georges Lemmen (1865-1916; Belgia)

The Beach at Heist

Hector Guimard (1867-1942; Perancis)

Georges de Feure (1868-1928; Belanda)

Village Pres De La Mer

Charles Rennie Mackintosh (1868-1928; Inggris)

Village of la Llagonne

Johan Thorn Prikker (1868-1932; Belanda)

dan Aubrey Beardsley (1872-1898; Inggris)

Isolde

Munculnya berbagai aliran dalam seni ini kemudian diapresiasi dan mempengaruhi pula rasa estetis masyarakat luas. Menjelang dan selama munculnya Revolusi Industri, bermunculan pula berbagai aliran seni lain selain Art and Craft Movement dan Art Nouveau.


Referensi:
Adityawan, Arief, Tinjauan Desain, Jakarta, UPT Penerbitan Universitas Tarumanagara, 1999. hlm 15-17
Encarta
http://www.artcyclopedia.com/history/art-nouveau.html